Rose lovers: Pesona dibalik Keindahan Bunga Mawar -- Part 2
“The
perfect rose has told us some stories,
by it’s purely beauty and softness.”
Assalamu’alaikum..
Good morning Rose
lovers J Akhirnya sampai juga kita di hari
senin! .. Siap beraktvitas kembali? Yup, seperti bunga mawar yang selalu
menyegarkan setiap saat mata memandangnya, seperti itu pula kita harus selalu
berusaha bersemangat dalam menebar energi positif ya! *walaupun weekend lagi
masih lama hehe^^v. Nah untuk menemanimu kembali beraktifitas, finally our part
II article “Rose lovers: Pesona dibalik Keindahan Bunga Mawar” already
published ni. Please read and enjoy :D
A little back to the first
track. Mawar adalah bunga yang paling
banyak menjadi favorit umat manusia sepanjang masa. Keindaham bunga mawar ini tampaknya
memang tak dapat dipisahkan dari kehidupan. Di taman-taman kota, perkebunan, sebagai
pilihan dihalaman depan rumah, bunga mawar adalah tanaman hias ber-estetika
tinggi yang menawarkan pesona tak terganti. Bunga mawar juga senantiasa
dipercaya untuk menemani moment berharga dalam berbagai tradisi masyarakat
terutama pernikahan. Kita dapat menemukan bunga mawar sebagai bouqet pengantin
perempuan, penghias saku jas pengantin laki-laki, atau pada dekorasi panggung
pelaminan. Sebagai seni grafis, mawar seringkali menjadi pilihan dalam corak baju
serta desain-desain produk bertemakan floral atau vintage.
![]() |
Gambar Rosa Gallica Granatus, from Les Roses, vol II, 1821
|
Gambar Rosa
Sulfurea (Yellow Rose) from Les Roses
Tidak ada ciptaan
Sang Khaliq yang sia-sia, demikian pula bunga mawar. Percayakah kalian? Dibalik
keindahannya yang melegenda, mawar sesungguhnya berusaha menceritakan kepada
kita, para manusia, beberapa pelajaran berharga sebagai bekal kehidupan di
dunia. Apa sajakah itu? Berikut diantaranya versi griyatani.com :D
1.
Melalui
proses adalah keniscayaan
Seorang
bayi yang baru lahir, tidak mungkin dapat langsung belajar berjalan atau
sekedar berbicara memanggil orang tuanya. Sebagaimana ulat yang bermetamorfosis
dalam bentuk kepompong selama kurang lebih 21 hari sebelum berubah menjadi
kupu-kupu beraneka warna, kuncup bunga mawar pun memerlukan waktu sekitar 1-2
minggu sebelum mulai merekah dan menghasilkan bunga-bunga indah. Demikianlah proses
adalah sebuah keniscayaan yang didalamnya terdapat banyak hikmah.
Terdapat
sebuah cerita masyhur tentang hal ini. Alkisah, terdapat seorang ustadz yang
pada suatu hari sedang berjalan beriringan dengan muridnya disebuah taman. Si
murid mengeluh kepada Sang Ustadz tentang musibah yang menimpanya dan merasa
tidak adil tentang apa yang telah Allah lakukan padanya. Sang ustadz berjalan
menuju kuncup bunga mawar disudut taman kemudian menyerahkannya kepada si murid, Ia meminta si murid untuk
membuka kuncup bunga mawar itu perlahan tanpa mematahkan satu saja kelopaknya.
Sang murid terlihat ragu terhadap perintah ustadnya, apakah hubungan
pertanyaannya dengan kuncup bunga mawar?. Namun karena rasa hormat si murid pun
menuruti perintah ustadnya, hingga tidak lama kemudian ia menyadari betapa
mustahilnya hal itu untuk dilakukan.
Melihat
muridnya yang mulai berputus asa, sang ustadz pun kemudian mengajarkan sebuah
hikmah kepadanya;
“Ini hanyalah sebuah kuncup mawar kecil wahai muridku, dari sebuah bunga yang
Allah desain, namun kita tidak bisa membuka kelopak lembutnya, dengan segala
keterbataasan dan kekakuan yang kita miliki.”
“Maha
suci Allah yang membuka setiap kelopak bunga mawar ini dengan manis hingga ia mekar
secara sempurna, sedang dengan paksaan tangan kita
mereka mati sia-sia. Maka percayakan pada Allah, akan
ada hkmah dalam setiap proses kehidupan kita. Mohonlah petunjuk-Nya dalam
setiap langkah yang kita lalui.”
2.
Duri
pelindung
“Every rose has its own thorns”.
Bunga
mawar memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh bunga lainnya, yakni bahwa
tangkai bunga ini penuh oleh duri-duri tajam yang siap melukai apabila kita
tidak berhati-hati dalam menyentuhnya. Keberadaan duri-duri tersebut melindungi
bunga mawar yang lemah dan mudah rontok dari para predator dan kumbang
pengganggu.
Ibarat
bunga mawar, manusia pun memiliki banyak kelemahan. Semua yang ada pada diri
manusia memiliki keterbatasan, pendengaran, pengelihatan, kapasitas fisik kita
pun terbatas, ada rasa lelah dan risiko terjadinya sakit dapat terjadi dapat
diduga. Dari sisi psikologi, hati manusia juga sangat lemah, mudah berubah,
rentan mendapat pengaruh-pengaruh dari luar. Allah Azza wa jalla telah mengemukakan
kelemahan sifat manusia tersebut dalam sebuah ayat Al-qur’an:
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu
(wahai manusia), dan sesungguh-Nya manusia dijadikan bersifat lemah”. (Q.s.
An- Nisaa: 28)
Walaupun diciptakan sebagai mahluk yang lemah, manusia
sebenarnya dianugerahi kelebihan yang tidak dimiliki oleh mahluk lain, yakni
akal. Dengan menggunakan akal manusia dapat menutupi kelemahannya. Namun
sayangnya keberadaan akal terkadang membuat
manusia lalai akan kenyataan dirinya, sehingga dia mulai menjadi angkuh,
berpaling dan melupakan Tuhannya.
“Dan jika
mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. Dia adalah
sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong”.
(QS. 8:40).
Apabila
manusia telah jauh dari Allah, maka siapa lagi yang dapat menolongnya?
Maka
janganlah kita berjalan sendirian di dunia ini. Mari memohon perlindungan Dzat Maha
Kuasa dengan menjalankan perintah-Nya dan menjadikan berdzikir mengingat Allah
sebagai teman keseharian.
3.
Tidak
ada yang abadi di dunia
Apakah
yang terjadi pada bunga mawar setelah kelopaknya mekar dan menampilkan
keindahan bunga yang sempurna?. Seiring waktu, dalam hitungan hari hingga
minggu, kelopak-kelopak segar itu akan mulai menjadi layu, warna merah
brilliant berubah menjadi kering kecoklatan. Tidak
peduli berapa kali kita memberikannya
air atau pupuk,
kita tidak bisa menjaga keindahan
mawar dari kelayuan dan kematian ketika
saatnya tiba.
Proses ini apabila kita merenungkannya secara mendalam tentunya tidak terjadi tanpa tujuan. Allah berkehendak mengajarkan pelajaran kehidupan dalam Al-qur’an yang tercermin melalui bunga mawar. Dalam ayat-Nya, Allah SWT. Menerangkan:
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan
dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan
bermegah-megahan diantara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta
dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian
tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi
hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah
serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang
menipu” (Q.S. Al-Hadid : 20)
Layunya
bunga mawar merupakan salah satu
pertanda dari Allah yang tanpa kita sadari telah mengajarkan kita realitas
paling penting dalam kehidupan namun
terkadang paling sulit untuk diterima, yakni bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. Pada saatnya nanti semua akan binasa. Hanya
Dia-lah, Allah, Tuhan yang kekal abadi.
Demikian beberapa hikmah yang dapat
kita peroleh dari bunga mawar. Apabila kita telah memahami bahwa keindahan
mawar adalah hasil kreasi dari Dzat yang Maha Indah, sedangkan goresan tinta ilahi adalah tak terhingga,
maka apakah yang menghalangi kita untuk terus belajar mengkaji ayat-ayat-Nya?. (Wallahu’alam).
Posting Komentar